Smells like hell, but tastes like heaven. Mungkin inilah istilah yang tepat untuk buah berduri ini. Baunya memang seperti di neraka, tetapi rasanya seperti di surga. Bahkan Alfred Russel Wallace, naturalis dari Inggris mendeskripsikan durian bagaikan pudding yang diperkaya dengan rasa almond, kadang-kadang seperti rasa es krim keju, bercampur saus bawang, anggur, dan bermacam rasa yang unik. Ia juga memiliki daging buah yang pulen, dan tidaklah bertambah unsur rasa lain kecuali semakin menambah kelezatannya.
Ngomongin tentang durian, kali ini kampung halaman saya tercinta, Tangse juga sedang mendapatkan durian runtuh dalam arti sebenarnya. Beberapa bulan terakhir Tangse sedang musim durian. Dan karena saya penikmat durian, pulang ke kampung hukumnya wajib pada saat ini. Menikmati durian langsung dari pohonnya sungguh menghasilkan sensasi yang sangat aduhai.
Meskipun tidak memiliki kebun durian, ada satu batang pohon durian tumbuh di belakang rumah. Usianya sudah sangat tua, karena sejak saya kecil pohon semata wayang itu sama besarnya ketika saya berumur 26 tahun. Buahnya tidak banyak, setiap kali musim ia hanya berbuah 10-15 buah. Musim kali ini hanya 13 buah. Namun, ukuran buahnya lumayan besar. Daging buahnya berwarna kuning, manis, tebal, dan bijinya sangat kecil. Dalam satu buah, paling hanya ada lima atau enam biji durian. Mencicipi satu biji saja sudah membuat perut kenyang apalagi banyak.
Ada yang mengatakan kalau durian di belakang rumah itu durian mentega, durian tembaga, durian montong, banyak pokoknya. Memang dari tekstur kulit dan isinya, durian itu berbeda dengan durian lain yang pernah saya cicipi. Durinya besar-besar dan tidak begitu runcing. Bentuk buahnya ada menyerupai jantung sehingga ada juga yang mengatakan itu durian jantung, namun karena warnanya yang kuning dan tebal ia disebut durian tembaga.
Sebenarnya banyak sekali variasi buah durian yang ada di Tangse. Ada durian “gre” yang ukurannya kecil-kecil, durian jantung, yang bentuknya seperti jantung, terus apa lagi ya? Mungkin untuk lebih jelasnya kita tanyakan langsung pada ahli durian.
Di balik kelezatan durian, ternyata banyak orang yang ketakutan saat mencicipi rasanya. Takut kolestrol, begitu alasan yang mereka kemukakan. Sayangnya persepsi yang selama ini berkembang itu salah besar. Tidak ada buah-buahan di dunia ini yang mengandung kolestrol, kalau lemak ada. Sebenarnya 80% kolesterol berasal dari sintesa di dalam tubuh kita sendiri dan sisanya 20% berasal dari lemak hewani. Demikian juga rumor tentang kandungan alkohol pada durian. Lagi-lagi informasi ini sangat tidak tepat. Karena sesungguhnya tidak ada tanaman di atas bumi ini yang menghasilkan alkohol, kecuali karena fermentasi gula atau karbohidrat yang dikandungnya.
Fakta-fakta manfaat durian bagi kesehatan manusia juga telah dirangkum oleh Profesor. Dr. Aminuddin AHK dari Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, univ. Kebangsaan Malaysia, sbb.: Durian mengandung tiga jenis gula alami sukrosa, fruktosa dan glukosa. Berkombinasi dengan serat, durian secara instant, berkelanjutan dan nyata memberikan tambahan energi bagi yang mengkonsumsinya. Penelitian membuktikan bahwa hanya dengan dua pongge durian dapat menyediakan energi untuk kerja 90 menit secara berterusan. Jika dibandingkan dengan Apel, maka durian mengandung 4 kali protein, 2 kali karbohidrat, 3 kali fosfor, 5 kali vitamin A dan zat besi, serta 2 kali untuk vitamin dan mineral yang lain.
Ngomongin tentang durian, kali ini kampung halaman saya tercinta, Tangse juga sedang mendapatkan durian runtuh dalam arti sebenarnya. Beberapa bulan terakhir Tangse sedang musim durian. Dan karena saya penikmat durian, pulang ke kampung hukumnya wajib pada saat ini. Menikmati durian langsung dari pohonnya sungguh menghasilkan sensasi yang sangat aduhai.
Meskipun tidak memiliki kebun durian, ada satu batang pohon durian tumbuh di belakang rumah. Usianya sudah sangat tua, karena sejak saya kecil pohon semata wayang itu sama besarnya ketika saya berumur 26 tahun. Buahnya tidak banyak, setiap kali musim ia hanya berbuah 10-15 buah. Musim kali ini hanya 13 buah. Namun, ukuran buahnya lumayan besar. Daging buahnya berwarna kuning, manis, tebal, dan bijinya sangat kecil. Dalam satu buah, paling hanya ada lima atau enam biji durian. Mencicipi satu biji saja sudah membuat perut kenyang apalagi banyak.
Ada yang mengatakan kalau durian di belakang rumah itu durian mentega, durian tembaga, durian montong, banyak pokoknya. Memang dari tekstur kulit dan isinya, durian itu berbeda dengan durian lain yang pernah saya cicipi. Durinya besar-besar dan tidak begitu runcing. Bentuk buahnya ada menyerupai jantung sehingga ada juga yang mengatakan itu durian jantung, namun karena warnanya yang kuning dan tebal ia disebut durian tembaga.
Sebenarnya banyak sekali variasi buah durian yang ada di Tangse. Ada durian “gre” yang ukurannya kecil-kecil, durian jantung, yang bentuknya seperti jantung, terus apa lagi ya? Mungkin untuk lebih jelasnya kita tanyakan langsung pada ahli durian.
Di balik kelezatan durian, ternyata banyak orang yang ketakutan saat mencicipi rasanya. Takut kolestrol, begitu alasan yang mereka kemukakan. Sayangnya persepsi yang selama ini berkembang itu salah besar. Tidak ada buah-buahan di dunia ini yang mengandung kolestrol, kalau lemak ada. Sebenarnya 80% kolesterol berasal dari sintesa di dalam tubuh kita sendiri dan sisanya 20% berasal dari lemak hewani. Demikian juga rumor tentang kandungan alkohol pada durian. Lagi-lagi informasi ini sangat tidak tepat. Karena sesungguhnya tidak ada tanaman di atas bumi ini yang menghasilkan alkohol, kecuali karena fermentasi gula atau karbohidrat yang dikandungnya.
Fakta-fakta manfaat durian bagi kesehatan manusia juga telah dirangkum oleh Profesor. Dr. Aminuddin AHK dari Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, univ. Kebangsaan Malaysia, sbb.: Durian mengandung tiga jenis gula alami sukrosa, fruktosa dan glukosa. Berkombinasi dengan serat, durian secara instant, berkelanjutan dan nyata memberikan tambahan energi bagi yang mengkonsumsinya. Penelitian membuktikan bahwa hanya dengan dua pongge durian dapat menyediakan energi untuk kerja 90 menit secara berterusan. Jika dibandingkan dengan Apel, maka durian mengandung 4 kali protein, 2 kali karbohidrat, 3 kali fosfor, 5 kali vitamin A dan zat besi, serta 2 kali untuk vitamin dan mineral yang lain.